Tidak semua game boleh di mainkan oleh anak-anak. Beberapa game hanya boleh di mainkan oleh orang dewasa 18 tahun ke atas. Oleh karena itu, maka perlulah sebuah rating untuk game. Ketika kalian membeli sebuah game memang sudah ada ratingnya. Namun, rating tersebut berbahasa Inggris. Jadi, banyak anak-anak yang belum bisa mengerti rating pada game.
Apa akibatnya jika anak-anak tidak mengerti rating game? Berdasarkan Tech in Asia id Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara berkata dalam konferensi pers," Anak-anak kita kan tidak memahami soal rating game itu. Karena tidak tahu, dia pakai saja. Kami akan tata itu." Hal ini memang benar. Banyak anak Indonesia yang bermain game yang khusus diperuntukkan orang yang berumur 18 tahun ke atas yang mengandung unsur-unsur kekerasan, kenakalan, narkoba, pornografi dan lain-lain.
Hal itu tentunya akan sangat berdampak buruk bagi anak-anak di Indonesia. Karena game-game yang hanya diperuntukkan orang dewasa itu mengandung unsur-unsur negatif dan anak-anak belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga di khawatirkan anak-anak Indonesia akan meniru hal-hal yang buruk dari game itu.
Ketika anak sudah menghubungkan keburukan dengan kesenangan, maka sudah lebih sulit memperbaikinya untuk menjadi anak yang baik. Karena mereka sudah merasa senang dengan keburukan dan bosan dengan kebaikan. Saya yakin setiap manusia akan berbuat untuk mendapatkan kesenangan dan menjauhkan kepedihan. Pertanyaannya, bagaimana jika mereka suka dengan keburukan? Tentu hal itu dapat berdampak buruk pada dirinya bahkan orang lain juga.
Saya yakin yang membuat anak anak suka perkelahian adalah karena mereka sudah menganggap perkelahian itu menyenangkan dan keren. Bagaimana mereka bisa seperti itu? Orang tua memang mengajari untuk tidak berkelahi, namun beberapa orang tua terlalu jarang untuk mengingatkan hal itu. bisa jadi mereka lebih sering bersama game ataupun teman-temannya yang mengajari bahwa perkelahian itu asik dan keren, sehingga mereka meniru ajaran yang paling sering bersamanya.
Indonesia rencana buat rating game sendiri
Hanya memberi tahu saja untuk yang belum tahu apa itu rating. Rating pada game adalah sebuah panduan untuk menjelaskan kepada pengguna bahwa hanya pengguna berusia sekian tahun ke atas saja yang boleh memainkannya. Pada rating game akan tertulis usia yang diperbolehkan memainkan game tersebut serta penjelasannya. Biasanya rating terletak pada pojok kanan / kiri bawah pada cover game seperti gambar di bawah ini.
Gambar diatas adalah ESRB Rating. Kabar baiknya, kita juga akan membuat rating game seperti ESRB Rating. Apa namanya rating milik kita? Kita akan memiliki rating yang bernama Indonesia Game Rating System (IGRS). IGRS adalah peraturan menteri yang menginformasikan sebuah konten pada game untuk menjadi panduan pembelian bagi orang tua.
IGRS tidak hanya dibuat oleh menteri, bahkan IGRS ini ialah hasil kerja sama dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), Komite Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronika, serta beberapa pihak lain yang memiliki kompetensi di bidang psikologi dan industri game.
Sistem rating ini setara dengan ESRB. Namun bedanya adalah kalau ESRB berbahasa Inggris yang membuat anak-anak tidak mengerti, maka IGRS akan mempermudahnya dengan bahasa Indonesia. Harapannya, dengan IGRS ini tidak ada lagi game-game yang khusus orang dewasa dimainkan oleh anak-anak yang membuat anak-anak meniru-niru hal-hal negatif pada game.
Apakah KPAI setuju dengan hal ini?
Rudiantara juga menyebutkan KPAI dalam pidatonya. Pada awalnya, KPAI sempat melakukan walk out terhadap peraturan tersebut karena KPAI beranggapan bahwa hal itu hanya menguntungkan developer game saja. Menurut KPAI, sistem rating pada game tetap saja mengabaikan perlindungan anak dari konten visualisasi, seperti merokok, narkoba, minuman keras, kekerasan dan lain-lain.
Meskipun pada awalnya KPAI berpendapat seperti itu, entah bagaiman akhrinya KPAI menjadi setuju terhadap rancangan peraturan menkominfo. Kabar baiknya lagi, rencana menkominfo terhadap rating game ditambah KPAI menyetujui hal tersebut dapat menjadi solusi perdebatan mengenai game-game terlarang menurut kemendikbud yang dimulai pada bulan April 2016.
Hari permainan Nasional
Rudiantara juga menyinggung mengenai Hari Permainan Nasional. Hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi para industri game tanah air untuk memperkenalkan gamenya ke masyarakat Indonesia dan hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi para gamer. Biasanya, setiap ada tanggal istimewa selalu ada acara, seperti ketika hari pahlawan kita memakai baju pahlawan kesekolah atau ketempat festival, hari kartini biasanya ada pertunjukan, hari ibu biasanya kita menunjukkan rasa kasih sayang kita ke ibu dengan memberi kado, surat dan lain-lain. Maka kemungkinan jika Hari Permainan Nasional ini diadakan, maka akan ada pameran dan turnament game.
Bagaimana menurutmu mengenai hal ini? baik atau buruk? Kalau menurut saya, rating game merupakan sebuah tindakan positif yang sangat berguna untuk mencerdaskan orang tua ketika membelikan anaknya game dan mencegah anak-anak untuk meniru-niru tindakan negatif serta melakukan hal-hal kriminal yang berasal dari game.
Untuk Hari Permainan Nasional, saya setuju hal itu diadakan. Karena hal itu dapat mebuat developer menjadi semagat membuat game berkualitas yang akhirnya dapat bersaing dengan game-game dari luar negeri. Apakah kemungkinan anak bangsa dapat bersaing dengan luar negeri kecil? menurutku tidak, karena sekarang sangat banyak anak Indonesia yang bisa sekaligus menekuni bahasa pemrograman, membuat game, mebuat animasi dan karya-karya elektronik lainnya.
sumber: id.techinasia.com
0 Response to "Indonesia berencana buat rating game sendiri"
Posting Komentar